Tafakkur


Tafakkur tidak sama dengan meditasi.
Dalam ajaran Islam, tafakur adalah perenungan untuk memikirkan, membesarkandan mentadaburi tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

Bertafakur ini ertinya berfikir dengan akal yang sihat untuk menemukan hikmah (kebijaksanaan) dalam setiap peristiwa yang dihadapi, dialami, ataupun dirasakan. Dengan cara demikian, maka kita akan mengerti secara jelas sikap terbaik apa yang harus kita berikan atas peristiwa yang terjadi.

BARANGSIAPA PANDANG BALA HILANG NIKAMT
BARANGSIAPA PANDANG NIKMAT HILANGLAH BALA

Pada saat yang sama kita harus mampu menghubungkan peristiwa yang terjadi dengan konsep keimanan kepada Allah swt. Inilah yang disebut dengan dzikir, sehingga kita senantiasa bersyukur atas segala nikmat dan bersabar atas segala musibah.

Sebagai contoh berikut : Tentang Musibah
Bila dipikir dengan akal, musibah itu pasti hal yang buruk. Kemudian tak satu pun manusia yang mau apalagi ingin mendapat musibah. Bahkan musibah itu kita seringkali mengklasifikasikan sebagai bala. Musibah juga hasil kejahatan orang lain pada kita. Boleh jadi musibah juga kerana kebodohan atau kesilapan kita saja.

Cara berfikir seperti di atas, akan menghasilkan output yang buruk. Wajar orang yang mengalami musibah menjadi stress. Akan sangat berbeza hasilnya jika proses berfikir seorang mukmin diiringi dengan proses dzikir. Kita harus selalu ingat bahawa Allah Maha Pengasih Maha Penyayang. Allah tidak akan pernah berbuat zalim pada setiap hambanya, cuma kita nie hamba Allah kurang ajar kadangkala itu, malah Ia Maha Adil. Allah Maha Pandai, Maha Pengatur lagi Maha Suci. Allah selalu mendengar doa hamba-hambaNya.

Maka musibah dengan proses fikir dan dzikir akan menghasilkan semakin kuatnya keyakinan seorang mukmin pada kekuasaan Allah swt. Tidak wajar bila kita stree saat mengalami musibah, bukankah musibah itu adalah realisasi dari permohonan kita, ihdinash shirata al-mustaqim?

Hakikat dari musibah ialah, Allah ingin kita mendapat hikmah. Betapa banyak kenikmatan yang didapat di antara musibah atau bencana yang terjadi. Musibah adalah tanda cinta Allah pada kita. Dia telah memberikan peluang kepada kita untuk meningkatkan ketaqwaan, dan bukankah manusia yang paling tinggi derajatnya adalah orang yang paling taqwa?

Al Quran menjelaskan hal tersebut dalam kisah nabi Yusuf (QS. Yusuf :33) "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh."

Pada saat yang sama Yusuf terus-menerus memperbaiki diri, sembari senantiasa bertafakkur, berdzikir dan berdoa kepada Allah swt, hingga akhirnya dinobatkan sebagai perdana menteri Mesir.

Jadi marilah kita biasakan diri untuk bertafakkur dengan sepenuh hati. Temukanlah hikmah agung atas setiap msalah, musibah, kesulitan, penderitaan yang kita alami. Sebab tidak mungkin apa yang ada dalam kehidupan ini hadir tanpa maksud baik dari Allah swt.

Yang mendatangkan segala dugaan itu pun Allah
Yang nak tunjuki jalan keluar pun Allah
SOLUSINYA HANYA SATU
KEMBALILAH SEMUAL KEPADA ALLAH
MENGADU PADA DIA DI WAKTU TAHAJJUD

Orang yang beriman kepada Allah, pegang 4 perkara nie :

DI SEBALIK KESULITAN, PASTI ADA KESENANGAN.
BARANGSIAPA PANDANG BALA HILANG NIKMAT, BARANGSIAPA PANDANG NIKAMT HILANGLAH BALA.
LA TATAHARRAKU ZARRATUN ILLAN BIIZNILLAH (Tidak akan bergerak walau sebesar zarah tanpa izin dan kehendakNya)
KULKULLUN MIN INDILLAH (Baik dan buruk sesuatu itu datangnya daripada Aku/Allah)

Surah 59 ayat 21, tafsiran berkaitan tafakkur.

Dari sudut ilmu metafizik sains penomboran Islamik berasaskan Al Quran
5 - mengingati
9 - kebesaran Allah
2 - tanda mensyukuri
1 - Allah

Dari sudut ilmu dunia, bisnes dan pelbagai teknikal
5-fleksible, unsur tanah, warna kuning, brain colour kuning
9 - digital, thinker, introvert, compliance, orang fakta, unsur kayu, burung hantu, aura warna hijau, brain colour system purple
2 - visual, melihat, extrovert,steadiness, unsur air, tenang, aura warna biru, burung pigeon, brain colour system biru
1 - kinestatik, introvert, feeling, dominance, aura warna purple, burung Eagle, brain colour system merah yang structured


Popular Posts