KELEMAHAN DAN KELEBIHAN
Kelemahan seorang juz 17 terletak pada darah dan atau THT. Apabila THT menjadi kelemahan, kemungkinan yang terjadi, kena serangan flu, terasa gatal-gatal pada telinga atau leher, sering terkena sakit pada bahagian gusi, atau terganggu kepekaan pendengarannya. Apabila ini tidak terjadi, maka kemungkinan lain darah tinggi atau darah rendah.
Kelemahan lain seorang juz 17 terletak pada bagian saraf otaknya. Apabila keinginan (dalam hal ini termasuk hasrat seksualiti) terganggu, maka ia akan mengalami stress atau bahkan kegilaan. Sama ada disedari atau tidak, diketahui atau tidak, banyak “kegilaan” terjadi pada seorang juz 17, kerana ialah orang yang sering tidak dapat mengawal diri. Seorang anak-anak juz 17 sebaiknya disalurkan bakat potensi semulajadinya pada study masalah –masalah global. Misalnya, ia di sekolah pada jurusan Hubungan International. Dan sebaiknya ia tidak disekolahkan pada bidang yang terlalu banyak menghafal. Jangan hairan jika seorang anak kecil juz 17 bersifat “Melawan Kata”, mahunya pergi main bersama teman- teman hingga tak kenal waktu, dan kemudian enggan belajar pada mata pelajaran yang terlalu banyak menghafal. Sebab, seorang juz 17 pada umumnya paling tidak “berbakat” untuk menghafalkan banyak nama atau istilah. Namun demikian, kapasiti intelektualnya sebenarnya sesuai untuk disalurkan menjadi seorang generalis, yang tidak terlalu disibukkan pada masalah detail. Dengan kata lain, untuk berpikir banyak masalah ia mampu, tetapi tidak pada persoalan detailnya.
Jika THT (telinga, hidung, tekak) seorang juz 17 tidak menjadi kelemahan, misal “sukar bicara”, maka ia memiliki bakat semulajadi untuk menjadi seorang ahli pidato, penceramah, konsultan yang mempunyai kekuatan pada suara. Di samping ia memiliki kelebihan mengolah kata (bahasa) dengan rentaknya, ia juga memiliki “gaya panggung” yang lebih dibandingkan dengan orang lain. Oleh kerana itu, sejak kecil sebaiknya seorang anak juz 17 didesignkan untuk menjadi seorang penyampai, mubaligh, penceramah atau kegiatan yang berkaitan dengan mimbar.
Khusus untuk seorang juz 17. Pada umumnya, problem kerapkali dihadapi seorang juz 17 adalah masalah seksual. Bila hal ini tidak segera teratasi secara “sah”, maka ia akan mengalami stress. Orang lain boleh saja mengalami hal yang sama, tetapi seorang juz 17 memiliki kemungkinan lebih besar. Oleh karena itu, seorang juz 17 sebaiknya dapat menempuh jalan yang “arif” untuk menyalurkan kemahuan seksualitinya.
Kupasan tambahan berkenaan Juzuk 17
Taktik dapat difahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 dari juz 17, iaitu berjumlah 82 ayat. Jumlah ayat ini selanjutnya dikorelasikan menjadi urutan surah. Surah Al Qur’an yang ke-82 adalah Al Infithar artinya yang terbelah. Orang yang membawa karakter juz 17 cenderung emosional dan meledak-ledak dalam menyampaikan sesuatu. la juga tergolong orang yang energatic. Namanya terbelah, seringkali ia berada di dalam situasi dilema dalam mengambil keputusan.
Begitu pula dengan negatif/positif, boleh diketahui dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13 yang total berjumlah 74. Urutan surah Al Qur’an ke 74 adalah Al Muddatsir yang berarti orang yang berselimut. Orang yang berjuz 17 biasanya tertutup dan malas jika harus mengikuti aturan orang lain, dengan kata lain ia agak susah diatur. Selalunya kita tidak dapat faham apa yang sebenarnya yang diinginkan oleh seorang juz 17.
Jalan keluar bagi orang yang membawa karakter juz 17 didapati dari jumlah ayat yang berada pada halaman 14 dan 15, yaitu 25 ayat. Surah Al Qur’an yang ke 25 adalah Al Furqan, artinya pembeda. la adalah jenis orang yang tidak suka mencampuradukkan berbagai permasalahan. Baginya masalah harus disusunatur dan dibahas serta diselesaikan menurut jenis dan macamnya sehingga dalam mencari solusinya lebih terarah atau fokus.
Namanya juga pembeda, ia lebih percaya pada diri sendiri bila berbeda pendapat dengan yang lain, meskipun orang lain menganggap hal itu aneh. Dengan kata lain, ia berani tampil unik. Karena hal inilah yang dijadikan senjata untuk menutupi kekurangan yang ada pada dirinya
Bila kita menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman terakhir yaitu halaman 16 pada juz 17 yang totalnya berjumlah 9 ayat. Surah ke 9 Al Qur’an adalah At Taubah. Seperti dijelaskan di awal, bahawa orang yang berjuz 17 sebenarnya adalah jenis pemaaf. Selain itu ia sukar untuk melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.
Tapi, bila kesalahan tersebut besar pada pandangannya. la menjadi seorang yang keras dan tidak boleh memaafkan kesalahan tersebut. Jangankan memaafkan, menegur orang tersebut pun enggan.